1. Keadaan Umum
Tanaman mangga termasuk suku Anarcadiaceae, berbentuk pohon dengan tinggi mencapai 10-40 meter dengan garis tengah batang sekitar 80-100cm. Batang berwarna keabuan, kulit berbelah-belah tidak rata dan getah putih bening. Untuk pertumbuhannya tidak memerlukan syarat yang berat, tanaman dapat tumbuh baik pada ketinggian 300-500m dpl, terutama pada tanah yang gembur dengan pH 5-6 dan berpengairan baik. Iklim yang diperlukan bagi pertumbuhannya ialah yang mempunyai masa kering sekitar 3-4 bulan.
2. Jenis Mangga
Mangga mempunyai banyak varietas diantaranya:
Mangga mempunyai banyak varietas diantaranya:
- Mangga gadung (arumanis)
- Mangga golek
- Mangga madu
- Mangga manalagi
- Mangga cengkir
- Mangga kedong
2. Mempersiapkan Bahan Tanaman/Bibit
Tanaman mangga dapat diperbanyak dengan 3 cara,yaitu :
Tanaman mangga dapat diperbanyak dengan 3 cara,yaitu :
- Dengan biji cara :
yaitu dengan memanfaatkan sifat
poly embrional biji mangga. Cara ini termasuk cara yang paling mudah dan
murah karena dari satu biji dapat diperoleh lebih dari 2 semai atau
tanaman baru. Pembiakan dengan cara ini kurang dianjurkan karena lama
baru bias menghasilkan (7 tahun) dan sering sifat-sifatnya menyimpang
dari sifat induknya sesuai dengan hukum segregasi Mendell. Umumnya cara
ini dilakukan untuk menunjang pengadaan batang bawah untuk keperluan
okulasi
- Dengan mencangkok
Cara :
Batang yang terpilih untuk dicangkok da sayat dan dikuliti, lebar sayatan 7-10 cm. Penyayatan dilakukan sehingga kelihatan kayunya, yaitu dengan jalan mengerok lapisan kambium batang tersebut. Selanjutnya luka sayatan dibiarkan kering selama 2-4 hari, kemudian disekeliling sayatan diberi campuran tanah dan pupuk serta dibungkus pakai plastik yang telah dilubangi atau pakai pembungkus lainnya.
Apabila terpaksa pencangkokan dilakukan pada musim kemarau, maka cangkokan tersebut selalu disiram. Biasanya setelah 2-3 bulan cangkokan sudah berakar dan dapat dipotong untuk selanjutnya ditanam. Penanaman dapat langsung di lapangan apabila lubang tanam telah disiapkan terlebih dahulu atau dipelihara dahulu pada kontong-kantong plastik
Beberapa keuntungan apabila memperbanyak tanaman dengan system cangkok, yaitu hasilnya sama dengan pohon induknya, cepat menghasilkan, pohonnya pendek. Kelemahannya; pohon induk sering rusak bentuknya karena banyak cabang yang diambil, tidak dapat diperoleh bibit dalam jumlah besar, apabila pencangkokan dilakukan kurang teliti maka cangkokan sering gagal, perakaran dangkal, penyakir akan terus terbawa, memerlukan tenaga dan waktu yang banyak disbanding dengan cara lain.
Batang yang terpilih untuk dicangkok da sayat dan dikuliti, lebar sayatan 7-10 cm. Penyayatan dilakukan sehingga kelihatan kayunya, yaitu dengan jalan mengerok lapisan kambium batang tersebut. Selanjutnya luka sayatan dibiarkan kering selama 2-4 hari, kemudian disekeliling sayatan diberi campuran tanah dan pupuk serta dibungkus pakai plastik yang telah dilubangi atau pakai pembungkus lainnya.
Apabila terpaksa pencangkokan dilakukan pada musim kemarau, maka cangkokan tersebut selalu disiram. Biasanya setelah 2-3 bulan cangkokan sudah berakar dan dapat dipotong untuk selanjutnya ditanam. Penanaman dapat langsung di lapangan apabila lubang tanam telah disiapkan terlebih dahulu atau dipelihara dahulu pada kontong-kantong plastik
Beberapa keuntungan apabila memperbanyak tanaman dengan system cangkok, yaitu hasilnya sama dengan pohon induknya, cepat menghasilkan, pohonnya pendek. Kelemahannya; pohon induk sering rusak bentuknya karena banyak cabang yang diambil, tidak dapat diperoleh bibit dalam jumlah besar, apabila pencangkokan dilakukan kurang teliti maka cangkokan sering gagal, perakaran dangkal, penyakir akan terus terbawa, memerlukan tenaga dan waktu yang banyak disbanding dengan cara lain.
- Dengan okulasi ;
Cara mengokulasi :
- Ambil mata tunas (mata tempel) berikut kayunya dari pohon yang benar-benar unggul.
- Pohon pangkal (under stump) dikupas setinggi 10-15 cm di atas tanah.
- Kulit yang dikupas dipotong dua per tiga bagiannya.
- Mata tunas diselipkan pada pohon pangkal, lalu diikat erat dengan tali plastik, tunasnya jangan ikut terikat.
- Setelah 3 minggu ikatan tali plastik dilepas, jika mata tunas tetap hijau artinya okulasi berhasil, jika layu/ kering bearti gagal, dapat dilakukan ulangan disebelahnya.
- Bila pohon pangkal berhasil, maka pohon pangkal dirundukkan (dipatahkan dengan gunting) lebih kurang 10 cm di atas tunas mata, maksudnya untuk mendesak tunas mata tumbuh, sedang daun-daun masih berfungsi untuk menghasilkan makanan. Setelah mata tunas tumbuh, pohon pangkal yang dirundukkan itu dipotong sama sekali.
a. Persiapan lahan
Kebun diberi lubang kira-kira 1 bulan sebelum musim hujan. Lubang berukuran 1m x 1m x 1m atau 60cm x 60cm x 60cm. Jarak tanam 10m x 10m atau 12m x 12m. Lubang dibiarkan terbuka selama 30 hari agar kemasaman tanahnya hilang. Pada waktu membuat lubang tanam, hendaknya dipisahkan lapisan tanah atas dengan bawah dan seminggu sebelum tanam lubang ditimbun kembali dengan tanah yang dicampur dengan pupuk kandang sebanyak 2-3 blek setiap lubang. Ketika menimbun lubang, tanah lapisan bawah dimasukkan lebih dahulu sehingga susunannya seperti semula.
b. Penanaman
Bibit ditanam sedalam leher akar, penanaman dilakukan pada pagi hari atau sore hari dan sebaiknya pada musim hujan
c. Pemeliharaan
Penyulaman, penyiraman, penyiangan
Bibit yang mati atau pertumbuhannya kurang sehat secepatnya diganti dengan bibit yang baru dan sehat. Pada tahap permulaan bibit yang baru ditanami ini membutuhkan penyiraman yang sempurna, demikian pula supaya pertumbuhan tanaman baik perlu dilakukan penyiangan terhadap tumbuhan pengganggu disekitar tanaman.
Pemangkasan bentuk
Dilakukan pada umur 1-1,5 tahun pada ketinggian 60 cm diatas tanah. Tunas yang tumbuh dipelihara 3 batang dan dipilih tunas yang sehat dan tumbuh keatas. Pemangkasan kedua dilakukan setelah umur 2 tahun pada saat musim hujan. Dilakukan dengan jarak 30-35 cm dari bekas pemangkasan pertama. Pemangkasan ke 3 dilakukan pada tahun ke 3 dengan tinggi pemangkasan 30-35 cm dari bekas pemangkasan ke dua.
Pemupukan
Untuk mempercepat pertumbuhan tanaman pemupukan perlu dilakukan menurut tahap pertumbuhan tanaman.
Tanaman muda ; NPK ( 14:14:14) sebanyak 300-500 gr/pohon dan Urea 300 gr/pohon.
Tanaman dewasa : NPK ( 14:14:14) sebanyak 1,5-2,0 kg/pohon.
Tanamn umur 8-10 tahun : Pupuk kandang sebanyak 2 kaleng/pohon.
Dilakukan dengan cara membuat parit sedalam 25-30 cm melingkari batang pohon sejauh mahkota pohon
Pemberantasan Hama dan Penyakit
Kumbang penggerek cabang : larva merusak cabang pohon disertai gejala membengkaknya cabang. Diatasi : Arsenat timbal 1 %.
Kumbang penggerek buah : Buah yang terserang berbintik-bintik kulitnya, dalam buah terdapat larva, imago maupun pupa.
Kutu putih : Serangan hama ini nampak seperti lapisan kapuk. Menyerang daun bagian bawah.
Aulacophora : Hama ini sebangsa kepik, menyerang pucuk daun, dapat dikendalikan dengan racun perut.
Gleosporium : Penyebab penyakit ini berupa cendawan, menyerang daun tanaman yang rimbun. Penyakit ini menyerang bagian batang, cabang, ranting, bunga dan buah muda.
Diplodia : Timbul pada saat udara kering, serangannya tidak langsung yaitu melalui luka pada bagian batang sehingga tanaman ini mengeluarkan getah.
Panen
Tanaman mangga asal bibit okulasi akan berbunga pada umur 3-4 tahun dan pembuahan berlangsung antara pertengahan Agustus s/d Desamber. Tanda-tanda buah yang sudah bias dipetik, kalau buah itu langsung dikonsumsi ialah kulit buah yang semula berwarna hijau muda berubah menjadi hijau tua atau kebiruan.
Sumber :
1. Kaslan A. Tohir. 1978. Bercocok Tanam Pohon Buah-Buahan. Penerbit : Pradnya Paramita. Jakarta.
1. Kaslan A. Tohir. 1978. Bercocok Tanam Pohon Buah-Buahan. Penerbit : Pradnya Paramita. Jakarta.
2.http://www.bbpp-lembang.info/index.php/arsip/artikel/artikel-pertanian/591-teknik-budidaya-mangga-teknik-budidaya-mangga-mangifera-indica-l-l
Komentar
Posting Komentar